Kamis, 04 September 2014

Kamera Ponsel Itu Kamera Main-main



Teknologi kamera di ponsel belakangan memang semakin canggih. Namun bagi fotografer Gabriel Ulung Wicaksono, kamera ponsel lebih dianggap sebagai kamera main-main.

Gabriel merupakan fotografer profesional yang memiliki spesialisasi untuk menjepret arsitektur, serta interior dan esterior hotel, resort, dan spa. Fotografer yang berbasis di Bali ini bahkan menjadi fotografer andalan bagi hotel Sherator, Intercontinental, Crowne, dan Ritz Carlton.

Dengan rekam jejak yang cukup mentereng, penilaian Gabriel tentang kamera ponsel yang dianggap sebagai kamera 'mainan' tentu bukan tanpa alasan.

"Jika ada ungkapan 'the man behind the gun', saya termasuk orang yang tidak terlalu percaya," kata Gabriel.

Sebab menurut pengalamannya, untuk menghasilkan gambar berkualitas baik di dunia fotografi dibutuhkan pula perangkat yang bagus. Di samping tentunya skill dari fotografer itu sendiri.

Sekarang jika berbicara kamera ponsel yang megapixel terlihat tinggi -- 5 megapixel bahkan 8 megapixel -- tetapi kualitasnya tetap dianggapi tidak terlalu bagus. Itu karena sensornya kecil, dan jika dipakai dalam kondisi minim cahaya akan label megapixel yang besar itu juga tak banyak membantu.

"Bahkan Jika dibandingkan kamera poket dengan megapixel lebih kecil dan kamera ponsel dengan megapixel lebih besar, kualitasnya masih lebih bagus kamera poket. Makanya saya bilang kamera ponsel itu kamera main-main," tegas Gabriel.

Ia menambahkan, dua kunci singkat untuk menghasilkan gambar yang baik dapat ditimang-timang dari speed (kecepatan) dan diafragma. Nah, dua pengaturan tersebut tidak bisa ditemui di kamera ponsel.

"Memang sekarang ini banyak aplikasi instant untuk mengedit foto, tapi ya itu untuk senang-senang saja agar membuat gambar lebih menarik," tandasnya.

TIPS PENGAMBILAN FOTO MACRO DENGAN KAMERA HP

Lensa Macro
Pastikan lensa anda tertempel sempurna di belakang lensa hp anda. Pastikan juga lensa bersih dari debu, minyak, atau kotoran-kotoran yang lain. Jika lensa anda kotor, bersihkan.

Settingan pada Kamera Hp
Atur focus pada mode infinite, atau kalau hp anda tidak mempunyai fitur infinite, bisa memakai mode landscape. Intinya matikan mode auto focus pada hp anda.
Untuk metering mode, pilih mode spot. Agar pencahayaan bisa terpusat ke area yang dituju saja (abaikan metering mode jika hp anda tidak mendukung fitur ini).
Setting resolusi kamera anda pada resolusi tertinggi. Ini berguna saat anda melakukan edit cropping. Hasil foto tidak akan pecah waktu dicropp.

Pencarian Focus
Inti foto macro adalah detil focus. Karena kita sudah memakai lensa macro, maka untuk mendapatkan focus yang tepat kita dapat mencarinya dengan mengatur jarak ke objek. Lensa macro mempunyai jarak titik focus tertentu. Carilah titik focus tersebut dengan memaju mundurkan hp. Dengan memaju mundurkan hp ini, bisa ditemukan titik focus yang tepat.
Inilah fungsi setting mode infinite pada hp. Fokus ditentukan dengan mengatur jarak dengan objek. Jika focus sudah didapatkan, pencet sutter kamera hp anda. Mudah bukan?

Pencahayaan
Pastikan pencahayaan ke objek mencukupi
Pencahayaan yang paling pas adalah pencahayaan alami dari cahaya matahari.
Pilih waktu yang tepat, untuk mendapatkan pencahayaan yang pas.
Pencahayaan ini sangat berpengaruh pada hasil akhir foto macro anda.
Jika perlu googling masalah pencahayaan pada fotografi untuk bisa mendapatkan keterangan yang lebih detil.
Kestabilan Tangan
Hindari getaran sedikit apapun pada tangan anda saat memotret. Miss focus atau focus yang meleset adalah malapetaka pada fotografi macro.
Untuk kestabilan tangan bisa diusahakan dengan tips-tips berikut :
Tahan nafas beberapa detik sampai anda memencet sutter kamera hp.
Sandarkan kedua siku atau salah satu siku ke benda2 kokoh di sekitar anda. Bisa tembok, batang pohon, dahan, dan lain-lain. Kedua siku yang bersandar bisa meredam getaran tangan, dan menggantikan fungsi tripod.

Teknik Kamera DSLR


Slow Speed, adalah kategori kecepatan rendah dalam Shutter speed. Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga seper tiga puluh detik (1/30s). Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek, foreground maupun background minim cahaya. Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod / penopang sehingga gambar tidak shake / goyang. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju. Atau juga digunakan untuk menghasilkan sebuah laser / trail light dimalam hari. Ini salah satu gambr ketika saya menggunakan teknik slow speed di malam hari.

Fast Speed, merupakan kategori kecepatan tinggi dalam Shutter Speed. Angkanya dimulai dari seperempat puluh detik (1/40s) hingga lebih dari seper seribu detik (1/1000s). Fast Speed biasanya digunakan untuk objek dengan kondisi penuh cahaya dan berkecepatan tinggi, sehingga tidak diperlukan sesuatu untuk menopang kamera. Fast Speed sangat cocok digukanan untuk membekukan sesuatu, seperti lebah yang sedang terbang kesana kemari, seorang pembalap motor dengan kecepatan tinggi bahkan, ada kamera yang khusus diciptakan untuk menerapkan Fast Speed sehingga dapat membekukan sebuah peluru yang sedang melesat.

Bulb, artinya kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai di tentukan sendiri oleh klik telunjuk kita pada shutter release. Sehingga bulb ini dapat menjadi alternative ketika kita tidak menemukan shutter speed yang disediakan oleh DSLR. Namun menggunakan bulb terkadang membutuhkan naluri yang kuat.

Demikian pembahasan pertama tentang shutter speed sebagai langkah awal untuk dapat menguasai Kamera DSLR. Selamat mencoba.